Audit Terhadap Siklus Pengeluaran:
Pengujian Substantif terhadap Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai
manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan
ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap
berwujud (tangible fixed assets). Perbedaan karakteristik aktiva tetap
dibanding dengan aktiva lancar adalah sebagai berikut:
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam audit terhadap aktiva
tetap pada audit yang pertama kalinya:
Jika laporan keuangan klien belum pernah diaudit oleh auditor independen
lain, dan audit yang sekarang ini merupakan audit yang pertama kalinya, auditor
mempunyai kewajiban untuk memverifikasi saldo awal aktiva tetap, untuk
memperoleh keyakinan mengenai kewajaran saldo tersebut. Verifikasi tersebut
dilakukan oleh auditor meliputi periode sejak saat aktiva tersebut diperoleh
sampai dengan awal tahun yang diaudit. Jika laporan keuangan klien tahun
sebelumnya telah diaudit oleh auditor independen lain, kewajiban memverifikasi
saldo awal aktiva tetap bagi auditor yang yang baru menjadi lebih ringan. Jika
laporan keuangan klien diberi pendapat wajar tanpa pengecualian dari auditor
independen sebelumnya, auditor yang baru dapat langsung menggunakan saldo awal
aktiva tetap sebagai saldo awal yang wajar.
Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca:
Tujuan pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap adalah:
Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo aktiva tetap
yang dicantumkan di neraca dan mutasinya selama tahun yang diaudit, ia harus
memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang
mendukung informasi saldo dan mutasi aktiva tetap tersebut.
Seperti dalam audit terhadap aktiva pada umumnya, pengujian substantif
ditujukan untuk membuktikan apakah aktiva yang dicantumkan di dalam neraca
sesuai dengan aktiva sesungguhnya ada pada tanggal neraca tersebut.
Untuk membuktikan bahwa aktiva tetap yang dicantumkan di neraca mencakup
semua aktiva tetap klien pada tanggal neraca dan mencakup semua transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit, auditor melakukan
berbagai pengujian substantif berikut ini:
Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan
di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:
Seperti tersebut dalam prinsip akuntansi berterima umum, aktiva tetap harus
disajikan di neraca pada nilai buku (book value) pada tanggal neraca atau
dengan kata lain sebesar kos aktiva tetap dikurangi dengan depresiasi
akumulasian sampai dengantanggal neraca.
Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan harus didasarkan
pada prinsip akuntansi berterima umum. Pengujian substantif terhadap aktiva
tetap diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur
aktiva tetap telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Prosedur audit diklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu:
Sebelum membuktikan apakah saldo aktiva tetap yang dicantumkan oleh klien
di dalam neracanya sesuai dengan aktiva tetap yang benar-benar ada pada tanggal
neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukugnya.
Berbagai rasio yang ada jika dihitung oleh auditor dan kemudian
dibandingkan dengan angka harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data
industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain) akan dapat memberikan
indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian auditor perlu diarahkan dalam
pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun rinci.
Pemeriksaan dokumen yang mendukung tambahan aktiva tetap yang terjadi dalam
tahun yang diaudit memberikan bukti tentang:
Untuk menilai kewajaran kos aktiva tetap, auditor harus memeriksa dokumen
sumber dan dokumen pendukung pemerolehan. Dalam memverifikasi pemerolehan
aktiva tetap auditor memeriksa otorisasi penambahan aktiva tetap dalam notulen
rapat direksi dan dewan komisaris, anggaran modal, dan bukti kas keluar.
Informasi mengenai tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit diperoleh
dari notulen rapat dewan komisaris atau direksi dan anggaran modal yang dibuat
oleh klien.
Aktiva tetap yang berada di tangan klien pada tanggal neraca perlu
diverifikasi hak kepemilikannya, karena di antara aktiva tersebut kemungkinan
diperoleh klien dengan menyewa dari perusahaan lain. Adakalanya pihak yang
berwenang mengeluarkan sertifikat sebagai bukti kepemilikan aktiva tetap
seperti tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor.
Untuk memverifikasi hak kepemilikan atas aktiva tetap yang dicantumkan di
dalam neraca, auditor pertama kali harus memeriksa dokumen yang mendukung
transaksi timbulnya aktiva tetap seperti bukti kas keluar, surat permintaan
otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, laporan penerimaan
barang, faktur dari pemasok, bukti pembayaran pajak, dan bukti pengeluaran kas
lain untuk menjadikan aktiva tetap siap untuk dipakai.
Untuk memverifikasi hak kepemilikan klien atas aktiva tetap, auditor
menganalisis akun Biaya Sewa. Dari analisis akun ini, auditor dapat memperoleh
informasi mengenai aktiva tetap yang digunakan oleh klien yang bukan merupakan
milik klien.
Pengendalian intern yang baik mengharuskan klien mengasuransikan aktiva
tetapnya dari kemungkinan kerugian akibat kebakaran atau bencana yang lain.
Jika klien menarik kredit dari bank dengan jaminan aktiva tetap, informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam penarikan
utang dapat diperoleh auditor dari jawaban konfirmasi bank.
Jika klien menggunakan aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi leasing,
auditor perlu mempelajari pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian leasing
tersebut untuk menentukan apakah aktiva tersebut harus diakui sebagai aktiva
tetap klien atau hanya sebagai sewa biasa saja.
Penilaian terhadap aktiva tetap yang didepresiasi atau dideplesi
mengharuskan auditor melakukan penghitungan kembali biaya depresiasi atau biaya
deplesi aktiva tetap dengan menggunakan metode depresiasi atau deplesi yang
dipakai oleh klien berdasarkan kos aktiva yang telah mengalami penambahan
karena transaksi pemerolehan dan pengeluaran modal serta pengurangan karena
transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap dalam tahun yang diaudit.
Akuntansi aktiva tetap yang baik mensyaratkan agar semua aktiva tetap
diberi nomor identifikasi sehingga memudahkan rekonsiliasi periodik antara
fisik aktiva tetap dengan catatan akuntansinya.
Penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dengan mendebit akun Depresiasi
Akumulasian Aktiva Tetap, mengkredit akun aktiva tetap yang bersangkutan, dan
mendebit akun Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap atau mengkredit akun Laba
Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap.
Aktiva tetap harus disajikan di dalam neraca dalam kelompok aktiva tidak
lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian atau deplesi.
Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di
neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai mengenai
metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya.
tersebut?
Yang hrs dilakukan auditor :a) Mencari informasi menenai adanya tambahan aktiva
tetap yang jumlahnyamaterial di dlm tahun yg diaudit utk menentukan apakah
aktiva tetap yg lama telahditukarkan dan telah diganti dgn aktiva tetap
yang baru.b) Lakukan analisis thd akun pendapatan diluar usaha utk
menemukan adanyapenerimaan kas dari
penjualan aktiva tetap.c) Jika dalam tahun yg diaudit
tdpt penghentian produksi produk tertentu,selidikilahperlakuan thd aktiva
tetap yg semula digunakan utk memproduksi produk tsb.d) Periksa perintah
kerja atau dokumen lain yg, menunjukkan adanya otorisasipenghentian
pemakaian aktiva tetap.e) Selidikilah adanya penurunan jumlah pertanggungan
asuransi utk menentukankemungkinan adanya penghentian pemakaian aktiva
tetap.3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap? Yang
hrs dilakukan auditor utk membuktikan apakah klien menggunakan pisahbatas
yg konsisten :a) Memeriksa bukti kas keluar dan dokumen laporan penerimaan
barang yg dibuatdan dicatat oleh klien dlm periode sebelum dan sesudah
tanggal neraca.b) Dengan membandingkan tanggal bukti kas keluar,
tanggal laporan penerimaanbarang dan tanggal pencatatan transaksi pemerolehan didlm
register bukti kaskeluar, auditor dpt membuktikan apakah transaksi bertambahnya
aktiva tetap ygterjadi dlm periode sebelum dan sesudah tgl neraca, telah
dicatat dlm periodeakuntansi.4. Lakukan
review thd akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetapPengujian
thd saldo akun rinci :1. Lakukan inspeksi thd tambahan aktiva tetap dalam
tahun yang diaudit (biasanyadiperoleh dari notulen rapat dewan direksi
dan komisaris dan anggaran modal ygdibuat oleh klien2. Periksa dokumen
kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva tetap? Hal
ini dilakukan krn kemungkinan klien menyewa aktiva tetap perusahaan lain?
Yang hrs dilakukan auditor :a) Memeriksa dokumen yg mendukung pemerolehan
dan penghentian pemakaianaktiva tetapb) Memeriksa dokumen
yg mendukung transaksi pembayaran sewac) Memeriksa polis asuransi aktiva
tetapd) Meminta informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dlm
penarikan utange) Melakukan inspeksi thd
perjanjian persewaan3. Periksa dokumen yg mendukung pemerolehan dan
penghentian pemakaian aktivatetap4. Periksa dokumen yg bersangkutan dengan
biaya sewa5. lakukan inspeksi thdp polis asuransi aktiva tetap6. mintalah
informasi mengenai aktiva tetap yg dijadikan jaminan dlm penarikanutang7. lakukan inspeksi thd perjanjian leasing8.
lakukan review thd perhitungan depresiasi dan deplesi aktiva tetap9. lakukan
rekonsiliasi aktiva tetap ttn ke dlm buku pembantu aktiva tetap10. hitung
kembali jumlah rupiah yg dicatat didlm akun-akun yg terkait dlm
transaksipenghentian pemakaian aktiva tetapVerifikasi penyajian dan
pengungkapan :1. Periksa klasifikasi aktiva tetap didlm neraca?
Auditor melakukan pemeriksaan klasifikasi aktiva tetap didlm neraca
berdasarkanprinsip akuntansi berteima uum
dlm penyajian aktiva tetap dineraca.2. periksa pengungkapan yg bersangkutan
dgn aktiva tetap? klien wajib mencantumkan pengungkapan yg memadai
mengenai metodedepresiasi atau deplesi yang dipakainya, aktiva tetap yg
dijaminkan atau digadaikan
dlm
penarikan utang, dan aktiva tetap yg tlh habis didepresiasi namun
masihdigunakan dlm kegiatan perusahaan.JAWABAN SOAL UTS 2006/20071.
Tentang transaksi penjualan kredita. Fungsi dari faktur penjualan
adalah sebagai dokumen yang dipakai sebgai dasaruntuk mencatat
timbulnya piutang.b. Dokumen pendukung yang dijadikan lampiran faktur
penjualan agar mjd dokumenyg handal :1. surat order pengiriman, yang
terdiri dari berbagai tembusan, yaitu :- Surat Order Pengiriman : sbg
lembar pertama utk memberikan otorisasi kepadafungsi pengiriman utk mengirimkan
jenis barang dgn jml dan spesifikasi seperti ygtertera diatas dok tsb.-
Tembusan Kredit : utk memperoleh status kredit customer dan utk
mendapatkanotorisasi penjualan kredit dari fungsi pemberi otorisasi
kredit.- Surat pengakuan : dikirim ke customer utk memberitahu bahwa
ordernya telahditerima dan dlm proses pengiriman- Surat muat :
sbg bukti penyerahan barang dari perusahaan kpd perusahaanangkutan umum-
Slip pembungkus : ditempel pd pembungkus brg utk memudahkan
fungsipenerimaan customer mengidentifikasi barang-barang yg diterima.- Tembusan
Gudang : dikirim ke fungsi gudang utk menyiapkan jenis barang dgnjumlah
spt yg tercantum didlmnya, agar menyerahkan brg tsb ke
f.ungsi pengiriman,dan utk mencatat barang yg dijual dlm kartu gudang.2.
Surat muatc. Yang hrs dilakukan auditor dlm pengujian pengendalian thd
transaksi penjualankredit jika tdpt salah saji potensial bahwa penjualan
dilakukan kpd customer yg tdksemestinya :6. melakukan pengamatan terhadap
prosedur, pelaksanaan kembali prosedur (utkmengetahui apakah customer berada
dlm daftar customer yg telah disetujui)7. memeriksa surat order penjualan
(untuk mengetahui penggunaan surat orderpenjualan yang diotorisasi
utk setiap penjualan)2. Tentang transaksi pembeliana. Hubungan antar
fungsi yang terkait pada transaksi pembelianBagan ada di buku hal 121 : keterangan1. F Gudang mengajukan
permintaan pembelian ke fungsi pembelian2. F pembelian meminta
penawaran harga dari berbagai pemasok3. F pembelian menerima penawaran
harga dari berbagai pemasok dan melakukanpemilihan pemasok4. F pembelian membuat
order pembelian kepada pemasok pilihan5. F penerimaan memeriksa dan
menerima barang yg dikirim oleh pemasok6. F penerimaan menyerahkan brg yg
diterima kepd F Gudang utk disimpan7. F penerimaan melaporkan penerimaan
barang kepada fungsi akuntansi8. F akuntansi menerima faktur dari
pemasok dan atas dasar faktur dari pemasoktersebut , f akuntansi
memcatat kewajiban yg timbul dari transaksi pembelian.b. Auditor harus
memahami hubungan antar fungsi yang terkait tsb, karena :Dengan memahami
hubungan antar fungsi tersebut maka seorang auditor dapatmenentukan
kemungkinan terjadinya salah saji potensial dalam setiap tahappelaksanaan
transaksi, menentukan aktivitas pengendalian yg diperlukan utkmendeteksi dan mencegah salah saji dalam setiap
tahap pelaksanaan transaksipembelian, auditor dapat menentukan prosedur
audit utk mendeteksi efektivitas danaktivitas pengendalian, serta dapat
menyusun program audit utk pengujianpengendalian
thd transaksi pembelian.c.
Perseiaan barang dapat diajukan pada bagian :Persediaan barang
daoat diajukan oleh fungsi gudang ke fungsi pembelian
3.
Tentang Utang Daganga. dlm audit utang dagang asersi yg paling penting bagi
seorang auditor dlmmengaudit utang dagang adalah asersi kelengkapan utang usaha
yang dicantumkandineraca karena tujuan utama pengujian substantif utang usaha
adalah untukmembuktikan bahwa saldo akun utang usaha yang dicantumkan
dalam neracamencerminkan saldo akun utang usaha yg sesungguhnya pada
tanggal neracatersebut.b. Setujukah anda bahwa tanggung jawab auditor utk
mengkonfirmasi utang dagangsama dgn tanggung jawab auditor mengkonfirmasi
Piutang Dagang ?4. Tentang aktiva tetapa.
Perbedaan karakteristik aktiva tetap dan aktiva lancar :4. Akun
aktiva tetap mempunyai saldo yang besar didlm neraca,
transaksiperubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya menyangkut
jumlah rupiah ygbesar.5. Kesalahan
pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap mepunyaipengaruh
kecil terhadap perhitungan rugi laba, sedangkan kesalahan pisah
batastransaksi yg bersangkutan dgn aktiva lancar berpengaruh langsung
thd pergitunganrugi laba thn yang diaudit.6. aktiva tetap disajikan
dineraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasiakumulasian, sdngkan aktiva lancar disajikan dineraca pada nilai bersih
yg dptdirealisasikan pd tanggal neraca.Yang membedakan pengujian
substantif aktiva tetap dan aktiva lainnya :4. Frekuensi transaksi yg
menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah waktuyg dikonsumsi
utk pengujian substantif thd aktiva tetap relatif lebih
sedikit dibandingdgn waktu pengujian aktiva lancar.5. Ketepatan pisah
batas transaksi yg bersangkutan dgn aktiva tetap sedikitpengaruhnya
thd perhitungan rugi-laba.pada aktiva lancar auditor memusatkanperhatiannya
terhadap ketepatan pisah batas transaksi yg bersangkutan dgn aktivalancar, karena kesalahan atau ketidaktelitian
penentuan pisah batas transaksi ygbersangkutan dgn aktv lancar berdampak
langsung thd perhitunagn rugi laba th ygdiaudit.6. Pengujuan sub thd akt
tetap dititikberatkan pd verifikasi mutasi aktv tetap ygterjadi dlm th yg
diaudit.verifikasi saldo aktiva tetap pd tgl neraca tdk
diperhatikan,krn akt tetap disajikan pd kosnya. Peng sb pd akt lancar
dititikberatkan pd saldoaktiva lancar tsb pd
tgl neraca, krn akt lancar hrs disajikan dineraca sebesar nilaibersih yg
dpt direalisasikan pd tgl tsb.b. Pendapat bahwa cut off thd transaksi yg
bersangkutan dgn aktiva tetap bknmerupakan fokus pengujian substantif aktv
tetap.Jawab : karena ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan
aktivatetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi laba.c.
Perbedaan suditor awal dgn auditor ulangan/lama dlm audit peng
sub aktivatetap :Pada auditor
awal/pertama :- Auditor hrs mempunyai cattan aktiva tetap yg rinci dan
dokumen yg mendukungtransaksi pemerolehan dan mutasu aktiva tetap.-
auditor harus memverifikasi saldo awal aktiva tetap utk memperoleh
keyakinanmengenai kewajaran saldo tersebut
sejak saat aktv tetap diperoleh sampai denganawal thun yg diaudit.-
Semua bukti yg mendukung transaksi mutasi aktiva tetap hrs diverifikasi
olehauditor.Pada auditor lama :- kewajiban
memverifikasi saldo awal aktiva tetap lebih ringan- jika pada lap keuangan
klien diberi pendapat wajar maka auditor baru dapatlangsung menggunakan
saldo awal aktiva tetap sebagai saldo awal yang wajar
0 pendapat:
Posting Komentar